Utamakan Mengabdi Bukan Gaji
"Tidak akan pernah ada generasi hebat jika tidak ada guru"
Konon, setelah Hirozima dan Nagazaki dihancurkan, bukan harta dan omzet yang ditanyakan, tapi berapa jumlah guru yang masih hidup. Betapa penting peran seorang guru. Karenanya, sebuah bangsa bisamenjadi maju. Bayangkan jika tak ada guru, dari mana sebuah generasi bisa mendapatkan pelajaran dan pengetauan.

Di negeri kita, Indonesia, kesabaran seorang guru selalu diuji, baik oleh permainan regulasi, kenakalan siswa-siswi hingga tanpa gaji. Namu hal tersebut tidak pernah menyudahi gerak dan perjuangannya. Ia tetap maju dengan niat mengabdi.
Ada pelajaran mengabdi dari guru Kelompok Bermain (KB), yang enggan disebut namanya, dan kebetulan baru selesai diklat. Bahwa seorang guru KB tidak hanya mendidik intelektual, tapi juga mental. Dan yang terpenting baginya adalah kesabaran dan keikhlasan. "Kalau utamakan gaji, tidak akan ada yang ngajar. Karenanya, saya dan teman-teman utamankan mengabdi," katanya seusai mengikuti acara yang dlaksanakan mulai tanggal dua sampai enam (kemarin, red) di Bondowoso tersebut.
Masih menurutnya, menanam pengetahuan, terutama pengetahuan karakter sangat tidak mudah. "Apalgi anak usia dini, butuh kesabaran ekstra," imbuhnya.
Dan menjadi guru adalah tanggung jawab dunia akhirat. Maka besar harapan dari Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Bondowoso, agar perjuangan mereka di perhitungkan sebagai sebuah penngabdian terhadap Negara.
Sumber : kompasiana.com| Bahrian Muhammad
Konon, setelah Hirozima dan Nagazaki dihancurkan, bukan harta dan omzet yang ditanyakan, tapi berapa jumlah guru yang masih hidup. Betapa penting peran seorang guru. Karenanya, sebuah bangsa bisamenjadi maju. Bayangkan jika tak ada guru, dari mana sebuah generasi bisa mendapatkan pelajaran dan pengetauan.

Di negeri kita, Indonesia, kesabaran seorang guru selalu diuji, baik oleh permainan regulasi, kenakalan siswa-siswi hingga tanpa gaji. Namu hal tersebut tidak pernah menyudahi gerak dan perjuangannya. Ia tetap maju dengan niat mengabdi.
Ada pelajaran mengabdi dari guru Kelompok Bermain (KB), yang enggan disebut namanya, dan kebetulan baru selesai diklat. Bahwa seorang guru KB tidak hanya mendidik intelektual, tapi juga mental. Dan yang terpenting baginya adalah kesabaran dan keikhlasan. "Kalau utamakan gaji, tidak akan ada yang ngajar. Karenanya, saya dan teman-teman utamankan mengabdi," katanya seusai mengikuti acara yang dlaksanakan mulai tanggal dua sampai enam (kemarin, red) di Bondowoso tersebut.
Masih menurutnya, menanam pengetahuan, terutama pengetahuan karakter sangat tidak mudah. "Apalgi anak usia dini, butuh kesabaran ekstra," imbuhnya.
Dan menjadi guru adalah tanggung jawab dunia akhirat. Maka besar harapan dari Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Bondowoso, agar perjuangan mereka di perhitungkan sebagai sebuah penngabdian terhadap Negara.
Sumber : kompasiana.com| Bahrian Muhammad
Post a Comment